Jumat, 20 Januari 2012

8 Tempat Wisata Gratis di Melbourne

Majalah The Economist menobatkan kota Melbourne di Australia sebagai kota ternyaman di dunia tahun 2011. Bisa dibayangkan, kota ternyaman pasti juga menuntut standar hidup yang tinggi. Imbasnya bagi wisatawan dari Indonesia adalah anggaran yang membengkak — baik untuk akomodasi, makan, maupun transportasi. 

Namun, jangan sampai keinginan kita berkunjung ke sana sampai surut. Di bawah ini 8 objek wisata gratis di Melbourne yang dapat dikunjungi. 

Trem City Circle. Foto: Olenka Priyadarsani

1. Trem City Circle


Trem adalah salah satu transportasi andalan kota ini, terutama di sekitar pusat kota. Untuk melayani wisatawan, pemerintah negara bagian Victoria telah menyediakan trem melingkari kota (city circle) gratis yang mengelilingi pusat bisnis dan pusat kota.

Rute trem ini adalah Flinders Street > Harbour Esplanade > Docklands Drive > La Trobe Street > Victoria Street > Nicholson Street > Spring Street > Flinders Street dan arah kebalikannya. Di dalam trem diberikan informasi objek-objek wisata yang dilewati. Saya merekomendasikan Anda yang baru pertama kali ke Melbourne untuk naik trem gratisan ini. Anda dapat menaiki trem di tempat-tempat yang bertanda “city circle”. Sangat mudah.

2. Shrine of Remembrance


Monumen ini didirikan untuk menghormati prajurit yang bertempur di Perang Dunia I. Monumen ini dikelilingi oleh taman berumput dan pohon-pohon rindang. Letaknya tidak jauh dari pusat kota dan mudah dicapai dengan trem. Lokasinya yang bagai taman terbuka membuat pengunjung dengan bebas keluar-masuk tempat ini.  

3. Royal Botanic Gardens


Kebun Raya Melbourne ini terletak bersebelahan dengan Shrine of Remembrance dengan luas 36 hektare. Di sini ada lebih dari 50 ribu tanaman, dan banyak yang merupakan tanaman khas Australia. Di sini ada juga Children’s Garden yang dibuat secara khusus agar anak-anak dapat bebas bermain dan belajar.

4. Parliament House


Gedung parlemen secara resmi digunakan oleh Dewan Negara Bagian Victoria. Terletak di pusat kota, tepatnya di Spring Street, sangat mudah untuk mencapainya dengan trem atau kereta api. Selama anggota dewan tidak sedang bersidang, Anda dapat mengikuti tur ke dalam gedung yang menjadi cagar budaya ini.  

5. Southbank


Tidak mungkin Anda pergi ke Melbourne tanpa berjalan-jalan menyusuri Sungai Yarra. Seperti namanya, Southbank terletak di tepi sebelah selatan sungai, di mana kafe-kafe berjajar di sepanjang trotoar. Kalau Anda merasa harga makanan dan minuman di kafe-kafe tersebut terlalu mahal, jangan berkecil hati! Anda dapat membeli kopi dari kedai-kedai yang lebih murah dan menikmatinya di kursi-kursi taman yang banyak tersedia di sini. 

6. Queen Victoria Market


Tidak ada tempat lain di Melbourne yang dapat menandingi Queen Victoria Market atau sering disebut VicMart untuk urusan berbelanja. Kalau Anda sedang tidak ingin berbelanja, jalan-jalan di pasar ini juga cukup menyenangkan, kok. VicMart menjual cenderamata, baju, sayur, buah-buahan dan sebagainya. Jangan heran kalau Anda bertemu penjual dari Indonesia, sebab mahasiswa yang bekerja paruh-waktu di pasar. Pasar ini tutup pada hari Senin dan Rabu.

7. Flinders Street Station


Stasiun kereta api ini adalah salah satu ikon budaya kota Melbourne. Stasiun yang dibangun pada tahun 1854 ini adalah stasiun yang paling banyak digunakan di kota ini. Terletak di sudut Flinders Street dan Swanston Street, stasiun ini melayani para komuter yang tinggal di pinggir kota yang bekerja di pusat kota.

8. Pantai St Kilda


Pantai ini juga salah satu ikon kota ternyaman di dunia ini. Pantai St Kilda hanya terletak sekitar 6 km dari pusat kota. Salah satu keunggulan dari pantai ini adalah taman-taman berumput dan pohon-pohon palem di sekitar pantai, jadi bila matahari terlalu terik Anda tinggal berteduh di bawah pohon sambil duduk di rerumputan.

Tinggalkan 4 Kebiasaan Buruk Dalam Berbusana

Garis pakaian dalam yang terlihat 
Kenakan pakaian dalam yang tepat jika memutuskan berpakaian ketat. Garis pakaian dalam yang terlihat atau visible panty line (VPL) merupakan kesalahan berbusana yang sering dilakukan para wanita. Garis celana dalam yang terlihat saat menggunakan rok atau celana ketat berbahan tipis merupakan kesalahan busana yang harus dihindari. Selain tak sedap dipandang mata, VPL membuat Anda terkesan “selebor” dan tidak peduli penampilan.  
Jika memutuskan mengenakan dress ketat, pastikan Anda menggunakan celana dalam dengan desain jahitan 'seamless' atau tak terlihat. Pilihan lainnya adalah mengenakan celana dalam model G-string atau celana dalam yang panjang sampai paha. 

Melupakan keseimbangan 
Untuk mendapatkan padu-padan yang serasi jangan pernah melupakan keseimbangan. Perhatikan beberapa aspek ini agar terhindar dari kesalahan berbusana. 
Kecuali Anda akan pergi berenang atau berjemur, rumus keseimbangan panjang baju tetap berlaku. Memadukan rok mini dengan atasan yang juga sangat terbuka atau minimalis belum tentu tepat untuk semua orang. Perhatikan tujuan Anda pergi dan tema acara yang dihadiri. Kombinasi mini+minimalis umumnya hanya tepat untuk pesta pantai atau sejenisnya. Selain itu, seimbangkan bawahan mini Anda dengan atasan yang lebih tertutup, begitu juga sebaliknya. 
Keseimbangan warna sangat penting dalam berbusana. Perhatikan juga proporsi tubuh dan keserasian padu-padan warna. Rumus umum yang aman adalah memadukan warna gelap dengan satu warna terang. Jika Anda mengenakan blus oranye, sebaiknya hindari memakai celana hijau terang jika tak ingin terlihat seperti wortel. Kenakan bawahan dengan warna gelap untuk menetralisir warna terang pada atasan Anda. 
Garis-garis, polkadot, atau bunga-bunga? Sebaiknya pilih salah satu jenis motif saja. Memang beberapa orang sukses memadukan berbagai motif dalam satu busana, tapi mungkin mereka hanya Lady Gaga atau Nicky Minaj. Begitu juga jika mengenakan motif garis-garis. Sebisa mungkin hindari terlalu banyak jenis garis dalam satu kesempatan berbusana. Pilih salah satu, vertikal, diagonal, atau horizontal. Terlalu banyak jenis garis dalam busana akan membuat penampilan Anda terlihat “berat”. 
Secara umum, menggunakan dua elemen berbahan denim, apalagi beda warna, merupakan pilihan yang kurang tepat. Hanya supermodel atau koboi yang tetap terlihat bergaya dengan paduan tersebut. Jika berencana menggunakan jaket denim, sebaiknya hindari mengenakan bawahan denim. Denim lebih menarik jika digunakan satu per satu daripada digunakan sekaligus. 


Kusut dan kotor
Ini kesalahan yang sering dilakukan. Tak ada yang lebih menarik dari wanita yang tampil serasi dan terawat. Jangan pernah menyepelekan hal kecil seperti tas atau sepatu yang kotor. Bersihkan sebelum Anda pergi. Usahakan segera lap sepatu atau tas Anda jika terkena kotoran sewaktu dalam perjalanan. Pergi berkencan dengan ujung sepatu yang berlumpur dan hak sepatu yang kotor, berisiko menurunkan poin Anda di mata si dia. Jika ada kerusakan atau noda pada tas Anda segera bersihkan agar tidak terlihat kotor.
Baju kusut juga merupakan salah satu kesalahan yang sering dilakukan. Tak ada alasan untuk hal ini. Anda tak akan mendapatkan kesan positif apapun dari baju yang kusut. Sempatkan waktu sejenak untuk menyeterika baju yang kusut agar terlihat lebih rapih dan menarik. Dengan penampilan yang rapi dan bersih, Anda pasti terlihat semakin menarik. 


Memaksakan diri
Berbusana yang baik adalah tentang keserasian dan keseimbangan. Karena itu jangan pernah memaksakan diri, apapun alasannya. Masing-masing bentuk tubuh memiliki jenis busana yang tepat. Jangan memaksakan diri mengikuti tren jika tak sesuai dengan kepribadian dan bentuk tubuh.
Untuk yang memiliki paha dan betis yang besar, jangan pernah memaksakan diri mengenakan jins yang super ketat. Begitu juga dengan warna rambut. Pirang umumnya hanya tepat untuk wanita berkulit putih di Eropa atau Amerika. Terlalu memaksakan diri untuk mengikuti trend dan penampilan yang tidak sesuai karakteristik tubuh hanya akan menuai cibiran untuk Anda. 
Banyak cara untuk tampil gaya sesuai dengan bentuk tubuh dan kepribadian. Padu-padan yang tepat malah akan membuat tubuh dan penampilan Anda terlihat semakin menarik. Jangan jerumuskan diri Anda hanya sebagai korban mode sesaat.

Minggu, 15 Januari 2012

TESTIMONI

Testimoni saya untuk mata kuliah Bimbingan dan Konseling Sekolah, mungkin penggunaan blog buat saya bukan hal pertama sekali. Karena pada mata kuliah sebelumnya khususnya pada bidang pendidikan proses pembelajaran melalui blog sudah merupakan hal yang biasa. Mulai dari proses pembelajaran, tugas, uts, serta uts memberikan pengalaman yang berkesan buat saya. Pada proses pembelajaran yang sangat berkesan buat saya adalah pada saat mendatangkan narasumber. Hal ini sangat berkesan buat saya. Karena mendapat pengalaman dari seorang narasumber. Begitu juga pada proses pembuatan tugas. Hal yang paling berkesan buat saya adalah pada saat melakukan tugas lapangan. Disini saya terjun langsung kelapangan untuk melihat proses konseling yang terjadi di sekolah. Untuk UTS yang sudah berlangsung, cukup berkesan buat saya. karena di tuntut untuk dalam menjawab soal lebih menekankan pada jawaban sendiri dan tidak terlalu menoton pada teori. Sama halnya dengan UAS yang berlangsung sekarang ini.
Mungkin kendala yang dihadapin hanya perkara jaringan yang kurang kondusif, tapi hal itu semua akhirnya bisa di hadapi.
Terima kasih buat Ibu Dina selaku pengampuh mata kuliah Bimbingan dan Konseling Sekolah, yang telah memberikan begitu banyak pelajaran kepada kami.
Juga teman-teman yang mengambil mata kuliah Bimbingan dan Konseling Sekolah, semoga apa yang kita dapat pada mata kuliah ini dapat bermanfaat untuk ke depannya :)

Rabu, 11 Januari 2012

UAS 2011/2012

1.    Communcation Network adalah dimana pimpinan kelompok besar harus menetapkan jalur interaksi di antara kelompok,  sejauh mungkin menciptakan kelonggaran untuk berkomunikasi antarpribadi, baik di antara pimpinan dengan para anggota maupun di antara anggota-anggota satu sama lain. 
    Situasi kelompok saya dalam proses menyelesaikan tugas observasi, dimana ketua kelompok dalam kelompok saya selalu menyampaikan informasi dengan baik. Apalagi pada saat pembagian tugas. Ketua kelompok selalu menyampikannya jauh-jauh hari sebelum deadline pengumpulan tugas. Baik ketua anggota ataupun antar anggota, komunakasi yang terjadi berlangsung dengan baik.
   
2.    Menurut pendapat saya, proses diskusi dosen dengan kelompok yang dilakukan pada beberapa hari yang lalu termasuk dalam teori konseling yaitu Client-Centered Counseling
    Karena dalam proses diskusi yang berlangsung, dosen berperan mengarahkan menunjukkan sikap penuh pemahaman dan penerimaan kepada kelompok tentang perkuliahan dan tugas-tugas yang dikerjakan oleh kelompok. Saling berbagi cerita antara kelmpok dan dosen, dan kelompok lebih banyak mengutarakan pendapatnya. Dengan adanya proses diskusi seperti ini kami sebagai kelompok dapat mengetahui apa-apa saja yang menjadi kekurangan kami, agar kami dapat memperbaikinya. Dan dalam proses diskusi ini juga diberikan kebebabasan kepada kelompok untuk merubah dirinya sendiri untuk menjadi yang lebih baik.



3.  Jika saya adalah seorang konselor, yang saya lakukan terhadap kelompok yaitu pertama sekali saya lakukan dengan duduk bersama di antara anggota kelompok. Membuka suasana di awal pembicaraan dengan rasa bersahabat dan lebih rileks. Dengan adanya rapport yang membuat anggota kelompok terkesan nyaman, barulah berusaha membuat anggota kelompok untuk sedikit bercerita tentang bagaimana perkuliahan dan tugas-tugas kuliah yang sedang mereka hadapi. Saya sebagai seorang konselor harus dapat menciptakan suasana komunikasi antarpribadi yang merealisasikan segala kondisi. Dengan menjadi pendengar yang sabar dan peka, yang meyakinkan anggota kelompok diterima dan dipahami, konselor memungkinkan anggota kelompok untuk mengungkapkan seluruh perasaannya secara jujur, lebih memahami diri sendiri dan mengembangkan suatu tujuan perubahan dalam diri sendiri dan perilakunya. Bentuk konseling yang saya lakukan ini adalah berupa Client Centered Counseling.
     Selain dengan melakukan konseling dengan Client Centered Counseling, saya sebagai seorang konselor dapat juga melakukan dengan bentuk konseling Rational-Emotive Therapy. Dimana dalam konseling ini menekankan kebersamaan dan interaksi antara berpikir dengan akal sehat (rational thinking), berperasaan (emoting), dan berperilaku (acting), serta sekaligus menekankan bahwa suatu perubahan yang mendalam dalam cara berpikir dapat menghasilkan perubahan yang berarti dalam cara berperasaan dan berperilaku.
   Dari penjelasan di atas, dalam proses konseling yang saya lakukan yaitu dengan 2 bentuk proses konseling.
   Dimana pada awal melakukan proses konseling, saya melakukannya dengan Client Centered Counseling. Karena dengan Client Centered Counseling, proses memperoleh informasi dari anggota kelompok lebih mudah. Karena anggota kelompok lebih banyak mengambil peran untuk bercerita dalam proses konseling ini.  Dan dalam proses penyelesaian masalah yang terjadi pada anggota kelompok, bentuk konseling Rational-Emotive Therapy lebih tepat. Kerana dalam Rational-Emotive Therapy menekankan pada berpikir dengan akal sehat dapat menghasilkan perubahan yang berarti. Setelah menggali banyak informasi tentang hal-hal yang terjadi pada anggota kelompok, mintalah kepada anggota kelompok untuk menyelesaikan masalah berpikir dengan akal sehat. 
   

Daftar Pustaka :
Winkel, W.S. (2010). Bimbingan Dan Konseling Di  Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abad 

Kamis, 17 November 2011

Program Bimbingan Di Sekolah (BAB III)

 Program bimbingan yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya tahun ajaran
Bentuk Bimbingan
·       Bimbingan perseorangan
è Bilamana siswa yang dilayani hanya satu orang
·       Bimbingan kelompok
è Bilamana siswa yang dilayani lebih dari satu orang
Sifat Bimbingan
·       Bimbingan perseveratif
·       Bimbingan preventif
·       Bimbingan korektif
Ragam Bimbingan
·       Bimbingan karier
·       Bimbingan akademik
·       Bimbingan pribadi-sosial
Komponen – Komponen dalam Program Bimbingan
1.     Pengumpulan data (appraisal)
2.     Pemberian informasi (information) termasuk orientasi (orientation)
3.     Penempatan (placement)
4.     Konseling (counseling) termasuk pengiriman (referral)
5.     Konsultasi (consultation)
6.     Evaluasi Program (evaluation)

Ruang Lingkup Bimbingan (BAB II)

Istilah Bimbingan dan Konseling , sebagaimana digunakan dalam literatur profesional di Indonesia, merupakan terjemahan dari kata Guidance dan Counseling. 
Istilah Bimbingan dalam bahasa Indonesia akan muncul pengertian yang mendasar yaitu : 
·       Memberikan informasi
·       Mengarahkan menuntun ke suatu tujuan
Di pandang dari sudut persyaratan di pihak orang yang mendapat pelayanan Bimbingan dan Konseling, terdapat beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut :
1.     Orang itu harus sudah sampai pada umur tertentu sehingga dapat sadar akan tugas-tugas itu.
2.     Orang itu harus dapat menggunakan pikiran dan kemauan sendiri sebagai manusia yang berkehendak bebas, serta harus bebas dari keterikatan yang kuat pada perasaan-perasaannya sendiri sehingga tidak terbawa oleh beraneka perasaan itu.
3.     Orang itu harus rela untuk memanfaatkan pelayanan bimbingan. Dengan kata lain, pelayanan bimbingan tidak dapat dipaksa-paksa.
4.     Harus ada kebutuhan obyektif untuk menerima pelayanan bimbingan.

Bimbingan di Sekolah
Bimbingan beroperasi dalam lingkungan pendidikan sekolah dan memusatkan pelayanannya pada para peserta didik sebagai individu yang harus mengembangkan kepribadiannya masing-masing dan memanfaatkan pendidikan sekolah yang mereka terima untuk perkembangan dirinya. Adanya pelayanan bimbingan di sekolah memberikan jaminan, bahwa semua peserta didik mendapat perhatian sebagai seorang pribadi yang sedang berkembang serta mendapat bantuan dalam menghadapi semua tantangan, kesulitan, dan masalah yang berkaitan dengan perkembangan mereka.



Fungsi Pelayanan Bimbingan di Sekolah
Untuk mencapai perkembangan optimal siswa, sesuai dengan tujuan institusional, lembaga pendidikan pada dasarnya membina tiga usaha pokok, yaitu :
1.     Pengelolaan administrasi sekolah
2.     Pengembangan pemahaman dan pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan melalui program kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler
3.     Pelayanan khusus kepada siswa dalam berbagai bidang yang membulatkan pendidikan siswa dan/atau menunjang kesejahteraan siswa, seperti pengelolaan kegiatan ekstrakulikuler.
Seiring dengan pembinaan tiga usaha pokok tersebut di atas, mempunyai fungsi pokok sendiri-sendiri, namun ketiganya menopang tujuan institusional.
a.      Bidang administrasi dan supervise, yang membawahi
Berfungsi mengarahkan semua kegiatan di sekolah supaya tujuan institusional dapat dicapai dengan seefesien mungkin dan mencakup segala usaha untuk mendayagunakan semua sumber, baik personil maupun material, yang menunjang tercapainnya tujuan pendidikan.
b.     Bidang pengajaran
Berfungsi membekali siswa dengan pemahaman dan pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan yang di rancang dalam kurikulum pengajaran, baik melalui kegiatan kurikuler maupun kokurikuler.
c.      Bidang pembinaan siswa
Berfungsi memberikan pelayanan kepada siswa dalam hal-hal yang tidak di tangani dalam rangka program pengajaran, namun diperlukan oleh siswa untuk membulatkan pendidikan yang mereka terima selama waktu bersekolah atau untuk menjamin kesejahteraan mereka dalam unsure kesehatan jasmani, kesehatan mental, dan perkembangan kehidupan rohani.




Asas-Asas Pelayanan Bimbingan di Sekolah
1.     Menaruh perhatian pada keseluruhan perkembangan siswa dan mahasiswa sebagai individu mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang dalam semua aspek kepribadiannya.
2.     Bimbingan berkisar pada dunia subyektif masing-masing siswa dan mahasiswa.
3.     Bimbingan mengarah pada suasana dan situasi bekerja sama antara tenaga pendidik yang membimbing dan siswa serta mahasiswa yang di bimbing.
4.     Bimbingan berdasarkan pengakuan akan martabat dan keseluruhan individu yang dibimbing sebagai manusia yang berdaulat dan berkehendak bebas.
5.     Bimbingan bercorak ilmiah dan merupakan ilmu terapan yang mengintergrasikan semua pengetahuan yang telah di peroleh di banyak bidang ilmu yang berkaitan dengan pemberian bantuan psikologis.
6.     Bimbingan dapat dimanfaatkan oleh semua siswa dan mahasiswa, oleh karena itu pelayanan bimbingan harus tersedia bagi setiap warga yang terdaftar sebagai peserta didik di lembaga pendidikan tertentu.
7.     Bimbingan bercirikan sebagai suatu proses yaitu berlangsung terus-menerus, berkesinambungan, berurutan, dan mengikuti tahap-tahap perkembangan anak muda serta irama perkembangan masing-masing subyek.

Sharing dengan Narasumber di mata kuliah Bimbingan & Konseling Sekolah

Pada tanggal 15 November 2011, mata kuliah Bimbingan & Konseling Sekolah menghadirkan narasumber yang merupakan alumni dari Fakultas Psikologi USU angkatan 1999. Beliau bernama kak Ganda. Kak Ganda sharing kepada kami terkait dengan Bimbingan & Konseling Sekolah. Adapun beberapa topik yang di bahas kak Ganda lewat sharingnya yaitu :

1. Perbedaan Konseling Sekolah dengan BP
    Konseling Sekolah itu adalah membantu memecahkan masalah siswa dan juga bukan hanya membantu siswa yang bermasalah, tetapi juga membantu siswa untuk berkembang menjadi yang lebih baik. Untuk menjadi seorang konselor, itu harus perlu pelatihan terlebih dahulu untuk menjadi seoarang konselor. Sedangkan BP, itu hanya bertugas dalam hal mengumpulkan data siswa seperti absen siswa.

2. Siapa yang cocok untuk menjadi konselor sekolah
    Seseorang yang cocok untuk menjadi konselor sekolah yaitu seseorang yang sudah profesional di bidangnya dan telah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu untuk menjadi seorang konselor.

3. Peluang kerja konselor
    Peluang kerja bagi seorang konselor sekolah sangat besar. Apalagi dengan tamatan sarjana Psikologi, sekolah-sekolah banyak ingin merekrutnya dari pada seseorang yang telah menjadi seorang Psikolog. Itu dikarenakan soal biaya (gaji) yang cukup tinggi.

4. Kelemahan konselor
    - Sekolah tidak mengetahui pentingnya konselor
    - Masalah biaya yang cukup besar untuk merekrut seorang konselor, sehingga di alihkan ke guru biasa.
    - Beranggapan bahwa siswa dapat menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan seorang konselor.
    - Sekolah beranggapan bahwa, guru biasa dapat menyelesaikan masalah siswa tanpa perlu meminta bantuan kepada konselor.

Dari hasil survey yang ada, di kota Medan hanya ada 3 sekolah yang menggunakan jasa seorang konselor. Ketiga sekolah itu adalah sekolah swasta. Bentuk konseling yang efektif itu adalah 1 : 50, yaitu 1 seorang konselor dan 50 adalah siswa.